Kenapa Ada Banyak Bahasa di Dunia?
Kenapa Ada Banyak Bahasa di Dunia? Berikut Faktor-faktornya
Kenapa ada banyak bahasa di dunia? Kenapa tidak hanya ada satu bahasa saja sehingga tak perlu belajar banyak bahasa untuk bisa berkomunikasi dengan seluruh orang di dunia? Pertanyaan-pertanyaan itu mungkin sering muncul pada benak Anda.
Di dunia ini setidaknya ada 7.000 bahasa berbeda. Noam Chomsky menuturkan bahwa pada 60 hingga 100 ribu tahun yang lalu di Afrika, orang-orang berkomunikasi menggunakan gesture atau gerak tubuh serta suara-suara dari mulut.
Kenapa Ada Banyak Bahasa di Dunia?
Seiring dengan berkembangnya otak manusia, mereka dapat memahami hal-hal tertentu yang lebih sulit. Sehingga manusia mulai menamai makanan, benda, bahkan situasi.
Setelah itu, mulailah mereka berbicara dan menggabungkan dua kata berbeda hingga akhirnya terbentuklah bahasa. Perbedaan bahasa pada berbagai daerah disebabkan oleh nenek moyang yang bermigrasi untuk memenuhi kebutuhan makanan.
Kapan bahasa mulai muncul? Bahasa mulai muncul setelah zaman batu. Sebagaimana yang telah dijelaskan, awalnya hanya melalui suara-suara singkat dan gestur tubuh saja.
Apa faktor penyebab beragamnya bahasa? Ada beberapa faktor yang dianggap sebagai pemicu munculnya beragam bahasa di dunia.
Peperangan
Peperangan dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi banyaknya bahasa saat ini. Peperangan dapat menciptakan bahasa baru, misalnya masyarakat di lokasi tertentu yang kalah dapat ditaklukkan dan dipaksa berbicara menggunakan bahasa pemenang.
Geografis
Selanjutnya adalah faktor geografis yang juga dianggap mempengaruhi jumlah bahasa. Contohnya, Eropa mempunyai 225 bahasa asli, sedangkan Papua Nugini hanya punya 820 bahasa.
Papua Nugini terdiri dari banyak sungai, hutan, gunung, dan rawa yang membuat mereka terbagi dalam banyak suku. Setiap suku yang berbeda akan mengembangkan bahasa mereka sendiri.
Pemikiran Monogenesis dan Poligenesis
Monogenesis mengungkapkan bahwa semua bahasa yang ada di dunia ini sebenarnya berasal dari satu bahasa leluhur tunggal. Teori "Out of Africa" menyatakan bahwa penyebaran manusia sebenarnya berasal dari Afrika.
Awalnya mereka mempunyai satu bahasa saja, kemudian manusia purba bermigrasi dan terpisah keluar dari Afrika, sehingga bahasa mereka juga ikut berubah dan berkembang.
Selanjutnya adalah poligenesis yang menyatakan bahwa bahasa leluhur sebenarnya berkembang secara mandiri. Dalam artian bahwa manusia mengenal bahasa setelah berpisah dalam migrasi besar di Afrika. Bahasa yang saat ini berkembang juga bukan berasal dari bahasa leluhur tunggal.
Adaptasi Akustik
Adaptasi akustik adalah penyesuaian terhadap lingkungan, termasuk dalam berbahasa. Misalnya pada hutan dengan iklim panas dan hujan yang lebat, maka suara vokal akan lebih mudah didengar daripada suara konsonan.
Dalam sebuah penelitian pada tahun 2015 oleh Laboratoire Dynamique du Langage-CNRS Perancis dan University of New Mexico, dari hasil penelitian sebanyak 628 bahasa di dunia dengan membandingkan karakteristik serta dialek dan iklim asal bahasa tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa daerah hangat dengan pohon lebat cenderung menggunakan bahasa yang memiliki lebih sedikit konsonan. Sedangkan daerah dengan pohon yang jarang dan dingin cenderung menggunakan suara vokal yang tinggi.
Bagaimana jika tidak ada bahasa di dunia ini? Tentu saja manusia akan kesulitan untuk berkomunikasi satu sama lain. Pasalnya, bahasa memiliki peran vital dalam bermasyarakat. Apalagi manusia adalah makhluk sosial yang selalu butuh berkomunikasi.
Sejarah bahasa di dunia memang menjadi salah satu topik yang selalu menarik untuk dipelajari. Seiring dengan perkembangan zaman, manusia semakin tahu banyak hal karena ilmu pengetahuan selalu berkembang. Salah satunya adalah mengetahui kenapa ada banyak bahasa di dunia.
Posting Komentar untuk "Kenapa Ada Banyak Bahasa di Dunia?"